Sabtu, 30 Agustus 2014

PANGAN DAN KESEHATAN


TERAPI WARNA PANGAN

Subhanallah, Allahu Akbar… ternyata Allah telah menciptakan berbagai jenis warna dalam makanan itu ada pesan-Nya. Warna pada pangan tidak saja untuk keindahan, namun juga setiap warna itu ada manfaat dan khasiatnya, juga memiliki efek fungsional bagi tubuh dari setiap warna.
Warna pada makanan itu berasal dari senyawa alamiah (pigmen) yang merupakan senyawa fitokimia. Meski suatu bahan pangan sebenarnya itu terdiri dari berbagai jenis pigmen, namun warna yang perlu kita perhatikan adalah warna pigmen yang paling dominan pada bahan pangan tersebut.


Bambang Nurhadi, STP Msc, dosen dan ahli Teknologi Pangan di Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran mengatakan “Warna yang berasal dari pigmen pada makanan umumnya memang membawa efek kesehatan bagi tubuh dan bersifat sebagai antioksidan. Bahkan pigmen antosianin yang tergolong pigmen tidak bernutrisi pun masih memiliki sifat antioksidan yang berguna dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh”.



Berikut Terapi Warna Pangan yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai  contoh, bagi penderita kanker payudara, disarankan dapat melakukan terapi pangan (makanan dan buah-buahan) yang berwarna ungu. Seperti minum Jus Manggis untuk mengobati kanker payudara, selain plum, terong ungu, dan kol ungu.
  1. Antikanker. Terapi pangan warna hijau (Klorofil) dengan alpukat, kiwi, anggur hijau, asparagus, bayam, brokoli, daun singkong, kacang polong, paprika hijau, dan sawi. Selain dengan warna hijau, antikanker pun bisa dengan terapi pangan warna jingga (karoten) dengan  wortel, mangga, jeruk, labu kuning, ubi merah, kangkung, atau bayam.
  2. Mengurangi risiko kanker : Terapi pangan warna kuning (xanthophyll) dengan jeruk, nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, atau kunyit. Bisa juga dengan terapi pangan warna hitam : cumi-cumi.
  3. Mengurangi risiko tumor : Terapi pangan warna kuning (xanthophyll) dengan jeruk, nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, atau kunyit. Bisa juga dengan terapi pangan warna hitam : cumi-cumi.
  4. Kanker payudara : Terapi pangan warna ungu dengan anggur ungu (antosianin) dengan plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu. Bisa juga dengan terapi pangan warna hitam : cumi-cumi.
  5. Anti peradangan : Terapi pangan warna ungu dengan anggur ungu (antosianin) dengan plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  6. Antibakteri : Terapi pangan warna hijau (Klorofil) dengan alpukat, kiwi, anggur hijau, asparagus, bayam, brokoli, daun singkong, kacang polong, paprika hijau, sawi.
  7. Antibakteri : Terapi pangan warna ungu dengan anggur ungu (antosianin) dengan plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  8. Antinyeri : Terapi pangan warna jingga (karoten) dengan  wortel, mangga, jeruk, labu kuning, ubi merah, kangkung, atau bayam.
  9. Demam : Terapi pangan warna hitam dengan warna cincau hitam.
  10. Diabetes mellitus : Terapi pangan warna ungu (antosianin) dengan anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  11. Diare : Terapi pangan warna hitam dengan warna cincau hitam.
  12. Hipertensi : Terapi pangan warna hitam dengan warna cincau hitam.
  13. Jantung : Terapi pangan warna merah  (likopen) dengan tomat, apel, pepaya, strawberry, semangka, bayam merah, paprika, daging kerang, ikan salmon, atau lobster.
  14. Kesehatan mata : Terapi pangan warna ungu dengan anggur ungu (antosianin) dengan plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  15. Kolesterol : Terapi pangan warna merah  (likopen) dengan tomat, apel, pepaya, strawberry, semangka, bayam merah, paprika, daging kerang, ikan salmon, atau lobster.
  16. Kulit : Terapi pangan warna ungu (antosianin) dengan anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  17. Mencegah kerusakan DNA : Terapi pangan warna kuning (xanthophyll) dengan jeruk, nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, atau kunyit.
  18. Mencegah osteoporosis : Terapi pangan warna kuning (xanthophyll) dengan jeruk, nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, atau kunyit.
  19. Mengendalikan kadar gula : Terapi pangan warna merah  (likopen) dengan tomat, apel, pepaya, strawberry, semangka, bayam merah, paprika, daging kerang, ikan salmon, atau lobster.
  20. Meningkatkan aktivitas sperma : Terapi pangan warna merah  (likopen) dengan tomat, apel, pepaya, strawberry, semangka, bayam merah, paprika, daging kerang, ikan salmon, atau lobster.
  21. Meningkatkan imunitas tubuh : Terapi pangan warna putih dengan leci, rambutan dan lengkeng. susu, sawi putih, tauge, bawang putih, dan bawang bombay.
  22. Menyehatkan saluran pencernaan : Terapi pangan warna putih dengan leci, rambutan dan lengkeng. susu, sawi putih, tauge, bawang putih, dan bawang bombay.
  23. Mual : Terapi pangan warna hitam dengan warna cincau hitam.
  24. Pankreas : Terapi pangan warna ungu (antosianin) dengan anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  25. Penyakit Mata : Terapi pangan warna jingga (karoten) dengan  wortel, mangga, jeruk, labu kuning, ubi merah, kangkung, atau bayam. Menjaga kesehatan mata : Terapi pangan warna kuning dengan jeruk, nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, atau kunyit.
  26. Peradangan : Terapi pangan warna jingga (karoten) dengan  wortel, mangga, jeruk, labu kuning, ubi merah, kangkung, atau bayam.
  27. Prostat : Terapi pangan warna ungu (antosianin) dengan anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
  28. Sakit perut : Terapi pangan warna hitam dengan warna cincau hitam.
  29. Usus besar : Terapi pangan warna ungu (antosianin) dengan anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, dan kol ungu
Setiap warna alami yang terdapat pada makanan memiliki fungsinya masing-masing. Oleh karena itu mengonsumsi makanan yang berwarna-warni sangat dianjurkan karena dapat mencegah bahkan mengobati kita dari berbagai penyakit.Caranya, dengan memvariasikan konsumsi sayuran atau makanan yang berwarna dan menyesuaikannya dengan selera serta kemampuan ekonomi yang dimiliki.




    MAKANAN DAN VITAMIN


  • Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
  • Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
  • Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
  • Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal
  • Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.
Jenis Jenis vitamin
  • Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut dalam lemak.
Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air berbeda:
  • Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
  • vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Dibawah ini merupakan  sumber makanan dan jenis jenis vitamin yang terkandung di dalamnya

Vitamin A

  • Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
  • Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.[17] Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
  • Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabe merah, wortel, pisang, dan pepaya).
  • Apabila terjadi defisiensi vitamin A penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
  • Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.
  • Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

Vitamin B
  • Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
  • Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari.
Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.
Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.


Vitamin B2

  • Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
  • Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
  • Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
  • Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

Vitamin B3

  • Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin.
  • Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
  • Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
  • Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.
  • Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
  • Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual

Vitamin B5

  • Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.
  • Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
  • Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
  • Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik.
  • Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

Vitamin B6

  • Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
  • Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
  • Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.
  • Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
  • Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

Vitamin B12

  • Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.
  • Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
  • Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
  • Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

Vitamin C

  • Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
  • Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
  • Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.
  • Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
  • Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
  • Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
  • Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah

Vitamin D

  • Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
  • Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.
  • Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
  • Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.
  • Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.
  • Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
  • Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

vitamin E

  • Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.
  • Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
  • Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
  • Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
  • Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
  • Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

Vitamin K

  • Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
  • Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
  • Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
  • Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
  • Semoga penjelasan tentang jenis-jenis vitamin, dan sumbernya di atas dapat bermanfaat untuk anda dalam menjaga kesehatan tubuh.